2020-04-22 14:52:02
Ketahui Cara Kerja Sistem Panel Surya, Studi Kasus, hingga Harganya

Energi terbarukan menunjukkan eksistensinya dalam beberapa tahun belakangan ini, terutama energi surya. Masyarakat mulai mengenal regulasi pemasangan panel surya pada atap rumah, serta sudah mengetahui berbagai proyek di Indonesia yang menggunakan panel surya sebagai sumber listriknya.
Namun, khusus untuk perumahan di Indonesia, penggunaan panel surya belum banyak bila dibandingkan dengan sektor lain seperti commercial building maupun industri.
Ternyata, masih ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat belum menggunakan panel surya sebagai alternatif sumber listrik, diantaranya cara kerja sistem tersebut, komponennya, bahkan harga panel itu sendiri.
Oleh karena itu, berikut ini akan dipaparkan secara jelas mengenai cara kerja sistem panel surya sebagai sumber listrik pada perumahan.
Cara Kerja Sistem Panel Surya pada Rumah
Pertama, cahaya matahari diserap oleh sel-sel yang terdapat pada panel surya dan kemudian diubah menjadi energi listrik DC (Direct Current) atau arus searah.
Listrik DC dari panel surya tersebut dikelola oleh sebuah inverter menjadi listrik AC (Alternating Current) atau arus bolak-balik.
Listrik AC tersebut adalah sumber yang selanjutnya dapat digunakan untuk menyalakan peralatan elektronik di rumah, seperti lampu, televisi, mesin cuci, dan lain-lain.
Proses konversi energi yang dioperasikan oleh sistem panel surya tersebut akan berlangsung selama matahari muncul, yaitu dari pagi hingga sore hari. Sedangkan pada saat malam hari atau pada saat hujan, dimana cahaya matahari tidak terlihat, maka sumber listriknya diambil dari jaringan listrik PLN.
Listrik dari Panel Surya Bisa Dijual ke PLN
Untuk perumahan, metode pemasangan yang paling tepat adalah sistem panel surya yang terintegrasi dengan PLN.
Pada saat matahari sedang berada di puncaknya, panel surya akan menyerap cahaya matahari semaksimal mungkin sesuai dengan kapasitas yang dipasang.
Namun, ada kalanya kita jarang menggunakan peralatan elektronik pada saat-saat tertentu. Misalnya, kapasitas panel surya yang terpasang di rumah adalah 3.500 Wp. Tetapi, dalam satu bulan tertentu, konsumsi listrik kita hanya 2.000 watt.
Disini, kita bisa melihat bahwa energi yang dihasilkan dari panel surya melebihi konsumsi listrik. Apabila hal itu terjadi, maka tagihan listrik kita bisa dijual kembali ke PLN.
Oleh karena itu, komponen penting dari sistem ini adalah EXIM (export-import) meter. Meteran tersebut berfungsi untuk menunjukkan berapa listrik yang dibeli dan dijual. Jadi, tagihan listrik yang dibayarkan hanyalah selisihnya.
Biaya Sepadan dengan Penghematan
Selain cara kerja, keraguan yang juga mendominasi masyarakat adalah mengenai harga sistem panel surya yang belum “ramah” di pasaran.
Padahal, jika diteliti lebih dalam, harga tersebut sudah termasuk dengan konsultasi, survey, keseluruhan komponen, pemasangan, pengantaran/logistik, serta maintenance. Selain itu, dijamin pula dengan lifetime panel surya yang biasanya bisa 25 tahun, serta inverter dengan lifetime selama 5 tahun. Belum lagi garansi-garansi lainnya yang diberikan oleh masing-masing perusahaan penyedia.
Disamping itu, ada beberapa studi kasus yang bisa dijadikan gambaran sebelum membeli sistem panel surya. Mulai dari kapasitas listrik yang berpengaruh terhadap luas area yang dibutuhkan untuk pemasangan panel surya. Jumlah panel yang dibutuhkan juga dapat diketahui beserta perkiraan produksi harian, bulanan, bahkan tahunan.
Setelah mempelajari studi kasus tersebut, akan membuat kita lebih yakin bahwa pemasangan panel surya cocok untuk dijadikan investasi. Hal tersebut dikarenakan dengan memakai panel surya ini, listrik kita akan gratis menjelang tahun ke-9 atau ke-10.
Selain sebagai sumber energi bersih serta ramah lingkungan, panel surya bermanfaat sekali untuk masyarakat yang cemas dengan tagihan listrik yang terus meningkat tiap bulan. Apalagi ditambah dengan situasi saat pandemik ini, dimana sedang banyak aktivitas yang dilakukan di rumah.
Bumi kita saat ini sedang menikmati udara yang bebas polusi. Mengapa tidak kita lanjutkan dengan pemakaian energi bersih agar tetap bebas polusi? Let us help you to be sustainable.
Mau pelajari case study investasi panel surya? Ajukan ke solar.warrior@s-energy.id
By: Atikah Amaliadanti