2020-02-27 14:50:00
Mengurangi Pemanasan Global dengan Pemakaian Solar Panel

Masih ingat tentang fungsi rumah kaca yang dipasang dengan tujuan untuk menjaga suhu pada tanaman? Cara kerja efek rumah kaca tersebut persis seperti yang terjadi pada bumi kita. Emisi gas yang terdapat di atmosfer, seperti karbon dioksida, menangkap panas matahari seperti fungsi rumah kaca. Gas yang menangkap panas ini disebut “gas rumah kaca”.
Berdasarkan informasi dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2019 lalu, bahwa selama 3 abad terakhir, suhu rata-rata di permukaan Bumi telah meningkat 1 derajat Celcius. IPCC menyimpulkan bahwa sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global kemungkinan besar disebabkan oleh naiknya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia (dilansir dari Liputan6.com).
Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara menghasilkan emisi gas rumah kaca serta banyak bahan kimia berbahaya lainnya yang mencemari udara dan memiliki konsekuensi serius pada lingkungan dan kesehatan manusia. Bahan kimia yang mencemari udara tersebut mengakibatkan suatu efek pada lingkungan yang disebut Efek Rumah Kaca / Greenhouse Effect.
Dampak Greenhouse Effect telah dirasakan oleh manusia maupun makhluk hidup lainnya di seluruh dunia. Para peneliti telah memberikan peringatan bahwa kenaikan suhu bumi sebesar 1.5°C akan memberikan dampak bencana yang besar. Perubahan cuaca yang ekstrem, seperti banjir maupun panas kering dapat mengakibatkan kerugian dari segi sosial dan ekonomi. Ditambah lagi, kelangkaan air dan gagal panen menyebabkan kurangnya persediaan pangan. Kerusakan alam ini tentu berpengaruh pula pada kepunahan massal di masa depan.
Ketimpangan Antara Kebutuhan Energi dan Ketersediaan Energi Terbarukan
Masyarakat Indonesia umumnya menggunakan sumber energi yang berasal dari fosil. Namun, sebagian masyarakat tersebut sudah mulai beralih ke penggunaan energi yang lebih “bersih”. Energi bersih adalah istilah untuk energi terbarukan / renewable energy, seperti panel surya, kincir angin, biomassa, panas bumi / geothermal, maupun air. Bahkan ada juga yang menggunakan kendaraan bermotor dengan bahan bakar listrik.
International Energy Agency (IEA) merilis sebuah laporan bertajuk "World Energy Outlook" tahun 2019, dimana dilaporkan bahwa perkiraan tren energi global akan terjadi di tahun 2040 mendatang. Penelitian ini menyebutkan, bahwa semakin lama teknologi energi terbarukan serta kendaraan listrik semakin murah. Disamping itu, hal ini juga didukung oleh negara-negara seperti India yang terus mengejar target energi bersih (dilansir dari tirto.id).
Meskipun begitu, laporan tersebut masih tetap mewaspadai pemanasan global yang terus terjadi. Hal ini dikarenakan satu alasan, yaitu permintaan energi yang sangat tinggi, padahal penggunaan energi terbarukan belum cukup memenuhi semua permintaan. Hasilnya, penggunaan bahan bakar fosil masih terus dilakukan untuk menutup kebutuhan energi.
Bagaimana Cara Mengurangi Greenhouse Effect?
Ada banyak cara untuk mengurangi emisi dan mencegah polusi udara. Baik yang mudah dan gratis, sampai yang memerlukan biaya. Salah satu kontribusi yang dapat kita lakukan yaitu aktivitas penggunaan energi, contohnya efisiensi energi dan penggunaan energi terbarukan untuk konsumsi listrik sehari-hari. Dengan berhemat listrik, secara tidak langsung kita telah mengurangi kadar CO2 pada lapisan atmosfer karena sebagian besar gas ini dihasilkan dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Berbicara tentang pembangkit listrik atau sumber energi, energi surya mulai mencuri perhatian masyarakat. Hal ini dikarenakan pengoperasian sistem panel surya tidak mengeluarkan emisi gas rumah kaca, sehingga dapat meminimalisir efek negatif pada lingkungan, kenaikan suhu bumi, hingga pemanasan global. Proses kerja sistem panel surya yang ramah lingkungan sudah banyak diakui oleh masyarakat dari berbagai negara, termasuk indonesia.
Di Indonesia, penggunaan sistem panel surya sudah populer karena alasan penghematan biaya listrik serta isu pemadaman jaringan listrik. Disamping itu, manfaat lainnya yang juga signifikan dari penggunaan sistem panel surya adalah menurunkan emisi karbon serta mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan.
Dengan konsumsi energi dunia yang akan terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi, diperkirakan penggunakan energi surya juga akan semakin masif. Hal ini dapat terjadi dikarenakan masyarakat semakin sadar bagaimana memilih energi yang tepat agar mengurangi dampak pemanasan global.
Mulailah berkontribusi mengurangi pemanasan global dengan memasang sistem panel surya. Hubungi kami, Solar Warrior Indonesia di email solar.warrior@s-energy.id atau call 021-39506629 .
By: Atikah Amaliadanti